Kisah Nabi Adam (Bag-1)



Alhamdulillah, segala puji hanya kepunyaan Allah yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya, sehingga pada kesempatan kali ini saya akan berbagi kembali tentang cerita dan kisah Nabi dan Rasul, yaitu tentang Kisah Nabi Adam as

di dalam Al-Quran Allah telah menceritakan kembali kepada Nabi Muhammad saw, untuk disampaikan kepada umat manusia, agar dapat mengetahui siapa manusia yang pertama kali diciptakan Tuhan alam semesta dan berasal darimana kejadiannya.

Nabi Adam as, adalah manusia yang pertama kali diciptakan oleh Allah yang akan ditugaskan sebagai khalifah di bumi. Nabi Adam as juga disebut Abul Basyar, yaitu bapak dari segala manusia. Adapun penciptaan Nabi Adam, Allah swt, menciptakannya dari tanah liat. Sebagaimana Allah Swt. berfirman:

"Dan sesungguhnya benar Kami ciptakan manusia dari tanah liat kering dari tanah hitam yang busuk." (QS. Al-Hijr: 27)

Setelah Allah s.w.t.menciptakan bumi dengan gunung-gunungnya,laut-lautannya dan tumbuh-tumbuhannya,menciptakan langit dengan mataharinya,bulan dan bintang-bintangnya yang bergemerlapan menciptakan malaikat-malaikatnya ialah sejenis makhluk halus yangdiciptakan untuk beribadah menjadi perantara antara Zat Yang Maha Kuasa dengan hamba-hamba terutama para rasul dan nabinya maka tibalah kehendak Allah s.w.t. untuk menciptakan sejenis makhluk lain yang akan menghuni dan mengisi bumi memeliharanya menikmati tumbuh-tumbuhannya,mengelola kekayaan yang terpendam di dalamnya dan berkembang biak turun-temurun waris-mewarisi sepanjang masa yang telah ditakdirkan baginya.

Para malaikat ketika diberitahukan oleh Allah s.w.t. akan kehendak-Nya menciptakan makhluk lain itu,mereka khuatir kalau-kalau kehendak Allah menciptakan makhluk yang lain itu,disebabkan kecuaian atau kelalaian mereka dalam ibadah dan menjalankan tugas atau karena pelanggaran yang mereka lakukan tanpa disadari.Berkata mereka kepada Allah s.w.t.:”Wahai Tuhan kami!Buat apa Tuhan menciptakan makhluk lain selain kami,padahal kami selalu bertasbih,bertahmid,melakukan ibadah dan mengagungkan nama-Mu tanpa henti-hentinya,sedang makhluk yang Tuhan akan ciptakan dan turunkan ke bumi itu,nescaya akan bertengkar satu dengan lain,akan saling bunuh-membunuh berebutan menguasai kekayaan alam yang terlihat diatasnya dan terpendam di dalamnya,sehingga akan terjadilah kerusakan dan kehancuran di atas bumi yang Tuhan ciptakan itu.”

Allah berfirman,

“Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang mengetahui hikmat penguasaan Bani Adam atas bumi-Ku.Bila Aku telah menciptakannya dan meniupkan roh kepada nya,bersujudlah kamu di hadapan makhluk baru itu sebagai penghormatan dan bukan sebagai sujud ibadah,karena Allah s.w.t. melarang hamba-Nya beribadah kepada sesama makhluk-Nya.”

Kemudian diciptakanlah Adam oleh Allah s.w.t.dari segumpal tanah liat,kering dan lumpur hitam yang berbentuk.Setelah disempurnakan bentuknya ditiupkanlah roh ciptaan Tuhan ke dalamnya dan berdirilah ia tegak menjadi manusia yang sempurna.

Iblis membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah seperti para malaikat yang lain,yang segera bersujud di hadapan Adam sebagai penghormatan bagi makhluk Allah yang akan diberi amanat menguasai bumi dengan segala apa yang hidup dan tumbuh di atasnya serta yang terpendam di dalamnya.Iblis merasa dirinya lebih mulia,lebih utama dan lebih agung dari Adam,karena ia diciptakan dari unsur api,sedang Adam dari tanah dan lumpur.Kebanggaannya dengan asal usulnya menjadikan ia sombong dan merasa rendah untuk bersujud menghormati Adam seperti para malaikat yang lain,walaupun diperintah oleh Allah.

Tuhan bertanya kepada Iblis:”Apakah yang mencegahmu sujud menghormati sesuatu yang telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku?” Iblis menjawab:”Aku adalah lebih mulia dan lebih unggul dari dia.Engkau ciptakan aku dari api dan menciptakannya dari lumpur.” Karena kesombongan,kecongkakan dan pembangkangannya melakukan sujud yang diperintahkan,maka Allah menghukum Iblis dengan mengusir dari syurga dan mengeluarkannya dari barisan malaikat dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pd.dirinya hingga hari kiamat.Di samping itu ia dinyatakan sebagai penghuni neraka.

Iblis dengan sombongnya menerima dengan baik hukuman Tuhan itu dan ia hanya mohon agar kepadanya diberi kesempatan untuk hidup kekal hingga hari kebangkitan kembali di hari kiamat.Allah meluluskan permohonannya dan ditangguhkanlah ia sampai hari kebangkitan,tidak berterima kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu,bahkan sebaliknya ia mengancam akan menyesatkan Adam,sebagai sebab terusirnya dia dari syurga dan dikeluarkannya dari barisan malaikat,dan akan mendatangi anak-anak keturunannya dari segala sudut untuk memujuk mereka meninggalkan jalan yang lurus dan bersamanya menempuh jalan yang sesat,mengajak mereka melakukan maksiat dan hal-hal yang terlarang,menggoda mereka supaya melalaikan perintah-perintah agama dan mempengaruhi mereka agar tidak bersyukur dan beramal soleh.

Kemudian Allah berfirman kepada Iblis yang terkutuk itu:

“Pergilah engkau bersama pengikut-pengikutmu yang semuanya akan menjadi isi neraka Jahanam dan bahan bakar neraka.Engkau tidak akan berdaya menyesatkan hamba-hamba-Ku yang telah beriman kepada Ku dengan sepenuh hatinya dan memiliki aqidah yang mantap yang tidak akan tergoyah oleh rayuanmu walaupun engkau menggunakan segala kepandaianmu menghasut dan memfitnah.”

Allah hendak menghilangkan anggapan rendah para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmat-Nya menunjuk Adam sebagai penguasa bumi,maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang berada di alam semesta,kemudian diperagakanlah benda-benda itu di depan para malaikat seraya:

”Cubalah sebutkan bagi-Ku nama benda-benda itu,jika kamu benar merasa lebih mengetahui dan lebih mengerti dari Adam.”

Para malaikat tidak berdaya memenuhi tentangan Allah untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka.Mereka mengakui ketidak-sanggupan mereka dengan berkata:

“Maha Agung Engkau! Sesungguhnya kami tidak memiliki pengetahuan tentang sesuatu kecuali apa yang Tuhan ajakan kepada kami.Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.”

Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama itu kepada para malaikat dan setelah diberitahukan oleh Adam,berfirmanlah Allah kepada mereka:”Bukankah Aku telah katakan padamu bahawa Aku mengetahui rahsia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan.”

Nabi Adam as akan diangkat sebagai khalifah dibumi, sudah barang tentu memiliki ilmu pengetahuan, sehingga Allah mengisi hatinya dengan ilmu dan iman, sehingga beliau dapat menjalankan tugas dengan baik sebagai wakil Allah swt. dibumi. Adam kemudian tinggal di surga sampai batas waktu yang telah ditentukan oleh Allah swt.

Surga yang serba nikmat, segala kesenangan ada didalamnya, semua tersedia. Sungguh suatu tempat yang menkjubkan, indah dan permai yang nantinya akan menjadi impian dan idaman setiap hamba Allah yang beramal sholeh serta taat kepada Allah swt. Demikianlah gambaran surga yang telah diterangkan oleh Allah swt. didalam Al-Quran.

ketika Allah telah selesai menciptakan alam semesta dan segala makhluk lainnya, maka diciptakan pula Adam as. sebagai manusia pertama, seorang hamba yang dimuliakan itu lalu ditempatkan di surga.

Nabi Adam hidup dan tinggal sendirian didalam surga, tanpa mempunyai seorang kawan yang menemani, ia berjalan kesana sini, menatap langit yang tinggi dan melihat bumi terhampar nan jauh diseberang. Tiada satupun ia melihat sesuatu yang sejenis dengannya., kecuali burung-burung yang berterbangan kesana kemari sambil berkejar-kejaran di angkasa luas, bernyanyi dengan suara yang merdu seolah-olah memamerkan kemesraan. Tiada yang dilakukan Adam, kecuali bermalas-malasan, santai sambil menghirup udara segar dan menikmati keindahan surga yang ditumbuhi oleh bermacam-macam pohon, bunga-bunga yang menebarkan harum yang semerbak. yang dibawahya mengalir anak-anak sungai yang bercabang-cabang dan berwarna-warni. tetapi apalah arti sebuah keindahan, jika hati selalu gelisah, karena tidak ada teman yang mendampingi Adam di dalam surga yang memiliki kesenangan yang tida bandingnya itu.

Terkadang Nabi Adam sekali-sekali berteduh dibawah pohon yang rindang untuk mencari hiburan dengan mendengarkan suara burung yang sedang bernyanyi., tetapi tetap saja hati Nabi Adam tidak tenteram, malah lebih menjadi gelisah. kalau angin di dalam surga bertiup sepoi-sepoi basah dimana daun-daun pohon bergerak dengan lembut, terkesanlah di dalam hati nabi Adam keharuan dan kerinduan yang semakin dalam. Tetapi walau demikian Adam merasa malu untuk mengadu kepada Allah akan sesuatu kerinduan yang tersimpan dilubuk hati sanubarinya. tetapi allah swt. yang Maha Mengetahui segala sesuatu baik yang terang maupun tersembunyi. Oleh karena itu Allah kemudian menghibur dan mengusir rasa kesepian yang ada pada diri hamba-Nya itu.

Tatkala Nabi Adam as. sudah berada di puncak kerinduan dan keinginan untuk mendapatkan teman, sedang ia lagi duduk termenung diatas tempat duduk yang berlapiskan tilam permadani serba mewah, maka tiba-tiba ia mengantuk datang menawannya dan iapun tertidur dengan nyenyak terhanyut ke alam tidur, sehingga tak sadar dengan yang ada disekitarnya. Pada saat yang demikian itu, Allah Swt. memerintahkan kepada malaikat jibril untuk mencabut tulang rusuk Adam dari lambung sebelah kiri. Seperti orang yang sedang terbius, Adam tidak merasakan apa-apa ketika tulang rusuknya dicabut oleh malaikat jibril as.

Atas kuasa Allah Yang Maha Sempurna dan kuasa atas segala sesuatu, dengan berkata: "Kun", maka terciptalah manusia dengan jenis perempuan dari tulang rusuk Nabi Adam itu. Sebuah karunia yang dianugerahkan Allah kepada Adam yang mendambakan seorang teman. Dan perempuan itu diberi nama "Hawa".

Hawa duduk bersandar pada bantal yang lembut diatas tempat duduk yang megah bertahtakan emas dan butiran-butiran permata yang indah dipandang mata. sambil terpesona memperhatikan kecerahan wajah seorang laki-laki yang sedang terbaring tidak jauh dihadapannya. Butiran-butiran pikiran yang bergelombang di dalam sanubari Hawa seolah-olah merupakan arus-arus tenaga listrik yang datang mengetuk kalbu adam. Adam kemudian terbangun. Alangkah terkejutnya ia ketika melihat ada makhluk seperti dirinya berada tidak jauh dari tempatnya.

Hawa yang diciptakan lengkap dengan perasaan malu, segera memutarkan badannya sekedar untuk menyembunyikan sesuatu yang menjadi aurat wanita nantinya, seraya menebarkan senyuman yang indah dari sudut mata dan paras yang cantik yang dapat membuat terpesona bagi yang melihatnya. Hawa diciptakan Allah dengan bentuk dan paras yang sempurna. Ia dihiasi dengan kecantikan, keindahan, kelembutan, mata yang jelita, kasih sayang dan segala sifat yang terpuji. Ia adalah wanita tercantik yang menghiasi surga, yang kecantikannya itu akan diwariskan kepada wanita-wanita di kemudian hari. Adam pun tak kurang gagah, memiliki wajah yang tampan, tidak ada sedikitpun kecacatan yang ada pada dirinya baik lahir dan batin. mereka berdua adalah wujud dari segala sifat-sifat Allah yang Maha Sempurna. Maha Suci Allah dari segala kekurangan. Ketampanan Adam itu pula nantinya akan diwariskan kepada anak laki-laki dan keturunannya dengan izin Allah Swt. Bahkan diriwayatkan bahwa kelak semua penduduk surga akan dibangkitkan dengan pantulan dari cahaya rupa Adam as.

Adam kemudian bangkit dari pembaringannya sambil memperbaiki duduknya. Ia membuka matanya memperhatikan dengan pandangan tajam, ia sadar bahwa orang asing dihadapannya itu bukanlah bayangan selintas pandang, namun benar-benar suatu kenyataan dari wujud manusia yang mempunyai bentuk fisik serupa dengannya. ia yakin dan tidak salah pandang, ia tahu itu manusia seperti dirinya yang berbeda hanya wajah dan jenis kelaminnya saja. Adam sadar bahwa itulah jenis atau teman yang dirindukannya. Hatinya gembira, bersyukur, bertahmid dan memuji Dzat Sang Maha Pencipta. Ia tertawa kepada Hawa yang cantik itu yang menyambutnya senyuman seraya menundukkan kepalanya dengan pandangan tak langsung, pandangan yang tersembunyi sesuatu didalamnya hatinya.

Adam terpikat dengan wajah Hawa yang jelita, yang kecantikannya melebihi bidadari-bidadari surga. Allah menanamkan cinta dan syahwat dalam diri Adam. Adam dibisikkan hatinya agar merayu Hawa. Ia berkata: "Aduhai si jelita, siapakah gerangan kekasih ini? Darimanakah datangmu, dan untuk siapakah engkau disini...?" Hawa kemudian menjawab: "Aku dari Pencipta! Aku..aku..aku dijadikan untukmu?

Tiada suara yang semerdu itu walaupun berbagai suara merdu dan indah perna ia dengar, tetapi kemerduan suara Hawa terdengar begitu indah yang keluar dari bibir mungil si wanita jelita itu. suaranya membangkitkan rindu, gerakan tubuhnya menimbulkan semangat.

Kata-kata Hawa yang paling senang didengar Oleh Adam adalah ketika Hawa berkata dengan sedikit gugup yang terputus-putus yaitu, "Aku..aku..aku dijadikan untukmu". Adam mengetahui bahwa nikmat itu datangya dari Allah swt. dan cinta pun datang dari Allah. Ia tahu bahwa Allah itu Maha Indah dan tentunya suka dengan keindahan. Suka dan cinta kepada Hawa berarti cinta kepada Sang Pencipta. dengan keyakinan yang penuh, Adam kemudian menghampiri Hawa dengan berkata, "Kekasihku, kemarilah engkau!" dengan suara yang lembut penuh kecintaan, Hawa pun berkata, "Aku malu, kalau engkau yang inginkan aku engkaulah yang kesini!"

Hawa bangkit dari tempat duduknya dan bergeser beberapa langkah kebelakang, ia tahu walau ia tercipta untuk Adam, namun ia merasa malu dan takut kepada Allah swt. walaupun dihatinya sungguh menyukai Adam. Mendapatkan perlakuan seperti itu, Adam tidak putus asa. Ia tahu itu bukan dosa. Ia tahu isi hati Hawa dan dapat membacanya.Ia tahu bukannya Hawa menolak, tetapi menghindarinya itu bukan berarti menolaknya, namun dikarenakan ada rasa malu sebagai sifat seorang perempuan

Insya Allah bersambung.......

Post a Comment

0 Comments