Saat itu Beliau menangis memikirkan bagaimana jika seandainya ada satu ekor keledai yang terperosok dijalan berlubang. Atau saat Beliau menggendong sekarung gandum yang akan diberikan pada seorang ibu yang kedapatan oleh Beliau memasak kerikil dalam kuali demi membohongi anaknya yang kelaparan dan meminta makan.
Atau saat beliau memberikan sebuah tulang unta yang telah digores lurus oleh pedangnya yang diberikan kepada seorang Yahudi untuk disampaikan kepada gubernur Amr bin Ash ra.
Sedikit kejadian yang tertulis diatas menunjukan tingginya kualitas kepemimpinan Umar bin Khattab ra dengan tingkat pemikiran dan keimanan yang sangat tinggi.
Hal ini menunjukkan betapa beliau sangat faham makna dari politik yaitu mengurusi urusan umat. Juga menunjukan betapa beliau sangat memahami betapa berat konsekuensi yang akan diperoleh oleh seorang pemimpin jika sampai ada satu manusia yang mengadu kepada Allah SWT atas kerusakan, kezaliman dan ketidakadilan yang dibuat sebab kepemimpinnya. Ngeri, apa sebab ?, karena Allah SWT akan menjauhkan surga dari pemimpin -pemimpin yang dzolim. Umar bin Khattab sangat memahami hal tersebut.
Wilayah kekuasaan Umar bin Khattab sangat luas. Dakwah dan jihad dilaksanakan denggan sungguh-sungguh, apa sebab ?, karena beliau sangat memahami tidak ada yang lebih indah untuk disampaikan kepada umat manusia selain Islam. Islam akan membebaskan umat manusia dari penghambaan kepada sesama umat manusia. Islam akan membuka banyak jalan kebaikan bagi umat manusia. Walaupun Islam tidak pernah memaksa satu umatpun untuk masuk kedalamannya kecuali dengan keridloannya, kecuali dengan keiikhlasannya. Ini yang dibuktikan oleh Umar bin Khattab ra.
Beliau bergerak berdakwah dan berjihad menyampaikan Islam hingga cahayanya masuk ke negeri Syam.
Khalifah Umar bin Khattab ra sangat memahami bahwa ditangan dan dipundak kepemimpinannya harus terbuka jalan jalan kebaikan untuk umat manusia, maka beliau membuka jalan jalan kebaikan itu. Beliau sangat faham jika rezeki sebagai jaminan dari Allah SWT harus datang dengan wasilah kebijakan yang memudahkan manusia untuk memperolehnya bukan dengan menyulitkannya.
Maka wajarlah jika peradaban hidup yang dibangun dimasanya adalah peradaban manusia yang sangat tinggi. Keadilan, kemaslahatan dan keberkahan hidup dirasakan seluruh umat manusia dibawah kepemimpinannya.
Berbanding terbalik dengan kondisi peradaban manusia saat ini, yang penuh dengan kerusakan dalam tatanan kehidupan masyarakatnya, baik dari sisi politik, hukum dan sosial kemasyarakatan.
Maka sudah sepatutnya para pemimpin saat ini, berkaca dan belajar dari kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab ra yang ditulis dengan tinta emas sejarah tentang keberhasilan kepemimpinannya.
Benarlah apa yang diwasiatkan oleh Rasulullah Muhammad saw, bahwa manusia selamanya tidak akan tersesat selama berpegang teguh dengan dua hal yaitu Kitabullah wa Sunnaturrasul. Kegemilangan kepemimpinan Umar bin Khattab ra telah membuktikannya, dan umat manusia akan menjadi saksi kebaikan kepemimpinannya dizamannya didunia hingga kelak saat dibangkitkan kembali di yaumil akhir. wamataufiki illabillah.
Oleh: Ayu Mela Yulianti, SPt voa-islam.com