Kisah Nelayan Dan Jin Ifrit (#4)


Terkejut dan takut, itulah yang dirasakan si nelayan. Lututnya hampir-hampir tak sanggup menyangga tubuhnya, giginya gemeletuk ketakutan dan ia hampir tidak bisa menelan air ludahnya yang tiba-tiba mengering.

Suara jin Ifrit terdengar menggelegar saat berkata pada si nelayan, “Tiada Tuhan selain Alloh dan Sulaiman utusan Alloh. Wahai nabi Alloh janganlah kau membunuhku. Aku berjanji tidak akan menentang perkataanmu ataupun mengkhianatimu.”

“Oh, Jin” kata nelayan, “Nabi Sulaiman, raja terkaya sepanjang masa, telah meninggal delapan ribu tahun yang lalu dan kini adalah akhir zaman. Ceritakan padaku wahai jin, kenapa kau bisa terkurung di dalam botol ini?”

Jin menatap si nelayan dan berkata, “siapakah kamu yang berani memanggilku dengan sebutan Jin?”
“Lalu apakah aku harus memanggilmu setan yang baik?” tanya nelayan.

“Jaga bicaramu, sebelum aku membunuhmu!” seru Jin.
“A..apa? Kenapa kau ingin membunuhku? Bukankah aku sudah membebaskanmu dari dalam lautan dan melepaskanmu dari botol yang mengurungmu?” tanya nelayan ketakutan.

“Tentu saja aku ingat! Tapi aku tetap akan membunuhmu. Aku hanya akan memberimu satu kebaikan,” kata Jin.
“Apakah itu?” tanya nelayan.
“Kau boleh memilih dengan cara bagaimana kau ingin mati.” kata Jin.

“Tapi kenapa? Bagaimana bisa kau membalas kebaikanku dengan perbuatan jahat,” kata nelayan.

“Aku tidak bisa membalasmu dengan kebaikan,” katanya. “Kalau kau ingin tahu sebabnya, dengarlah kisahku!”

“Aku adalah jin yang menentang ajaran Sulaiman anak Daud. Lalu Sulaiman mengirim Asaf bin Barkhiya sang Wezir agung untuk menangkapku dan menghadapkanku kepada Sulaiman.

Dia menyuruhku untuk beriman kepada Alloh dan mengakui kenabiannya, tapi aku menolak. Maka ia menjebloskanku ke dalam botol ini. Dan supaya aku tidak bisa meloloskan diri ia menyegelnya dengan nama Alloh, lalu menyuruh beberapa orang jin untuk melemparkanku ke tengah lautan...

⏩ Selanjutnya... ⏪ Sebelumnya...